Sunday, September 20, 2020

Unknown

PSIKOLOGI KEPRIBADIAN Psikoanalisis Sosial Karen Horney

 

PSIKOLOGI KEPRIBADIAN 

Psikoanalisis Sosial Karen Horney

BAB I

PENDAHULUAN

 

A.   Latar Belakang

  Kekutan teori Horney ada pada deskripsi mengenai neurosis. Tidak ada pakar yang menuliskan lebih banyak darinya mengenai neurosis. Deskripsi yang komperhensif memberikan kerangka yang bagus untuk memahami orang yang jiwanya tidak sehat. Perbedaan hakiki antara konflik normal dan neurotik hanyalah perbedaan dalam tingkat. “Perbedaan antara hal-hal yang menimbulkan konflik adalah jauh lebih kecil untuk orang normal dari pada orang neurotik”. Dengan kata lain, setiap orang memiliki konflik-konflik ini, tetapi orang-orang tertentu terutama pada masa kanak-kanak mengalami penilakan , pengabaian, perlindungan yang berlebihan dan bentuk perlakuan lain yang merugikan dari orang tua, memiliki konflik-konflik itu dengan taraf yang memberatkan. Ia bisa mengembangkan gamabaran diri yang tiodak realistik, yang diidealisasikan, sebagai kpmpensasi terhadap perasaan-perasaan inferioritasnya.

  Teori Horney tidak di kembangkan memakai data yang spesifik, lebih banyak memamkai spekulasi yang sukar di uji. Dia cukup setia dengan kedudukannya yakni hanya membahas neurotik dan tidak membuat asumsi-asumsi mengenai orang yang sehat.

B. Tujuan

  Sebagai petunjuk umum tingkah laku, teori Horney cukup baik. Guru, terapi, dan khususnya orang tua dapat memakai asumsi-asumsinya mengenai perubahan kecenderungan neurtik, mendorong oarang tua memberi suasana hanagat, aman, dan lingkungan yang menerima anak.

                                                                                                         

BAB II

PEMBAHASAN

       Karen Horney (Karen Danielson) dilahirkan pada tanngal 16 September 1885 di sebuah desa kecil tidak jauh dari Hamburg, sebelah utara Jerman. Ayahnya adalah seorang kapten kapal dengan berlatar belakang Norwegia, sedangkan ibunya adalah orang Belanda.  Pada usia 24 tahun, pada 1909, Horney menikah dengan Oscar Horney, seorang pengacara dari Berlin. Waktu itu, dia mempunyai tiga anak dan ikut training psikoanalisis. Karen Horney adalah seorang psikolog terkenal dan salah satu pemikir tentang neurosis yang terbaik. Horney menawarkan cara pandang yang berbeda dalam melihat masalah neurosis. Ia menekankan adanya hubungan yang jelas antara neurosis dengan kehidupan sehari-hari yang dijalani penderita neurosis dan Horney meninggal pada tanggal 4 Desember 1952. Horney pada mulanya pengikut Freud, yang kemudian terpengaruh oleh Jung dan Adler. Akhirnya dia mengembangkan pendekatan kepribadian yang Holistik; manusia berada dalam satu totalitas pengalaman dan fungsinya, dan bagian-bagian kepribadian seperti fisikokimia, emosi, kognisi, sosial, spiritual, hanya dapat di pelajari dalam hubungannya satu dengan yang lain sebagai kepribadian yang utuh.

A. Kecemasan Dan Konflik

    1.    Kecemasn Dasar dan Permusuhan Dasar

Kecemasan dasar berasal dari takut dan selalu dibarengi oleh permusuhan dasar. Kecemasan dan permusuhan membuat orang yakinn bahwa dirinya harus di jaga untuk melindungi keamanannya. Kecemasan dan permusuhan cenderung direpres, atau dikeluarkan dari kesadaran, karena menunjukkan rasa takut bisa membuka kelemahan diri, dan menunjukkan rasa marah beresiko di hukum dan kehilangan cinta dan keamanan.

Bayi mengalami proses melingkar, yang oleh horney dinamakan lingkaran setan atau vicious circle. Kesimpulan dari lingkaran setan ini adalah segala sesuatu yang mengganggu keamanan anak dalam hubungan dengan orang tuanya menimbulkan kecemasan dasar. Anak yang merasa tidak aman dan cemas menempuh berbagai siasat untuk menanggulangi perasaan-perasaan isolasi dan tidak berdayanya. Ia bisa menjadi bermusuhan dan ingin membalas dendam terhadap orang-orang yang menolaknya. Ia bisa mengembangkan gambaran diri yang tidak realistik.

  

    2.    Konflik Interpersonal: Kebebasan versus Kesepian

Konflik adalah pertentangan antar kekuatan yang berhadapan dengan fungsi manusia, yang tidak dapat di hindari. Konflik dalam diri sendiri adalah bagian yang integral dari kehidupan manusia, misalnya dihadapkan pilihan dua keinginan yang arahnya berbeda. Juga, nilai kultur sering mengalami konflik di dalam maupun dengan nilai di luarnya. Misalnya, nilai-nilai tradisional menuntut peran ibu sebagai pengasuh anak bertentangan dengan nilai modern yang menghargai persamaan hak pria dan wanita.

Perbedaan konflik normal dengan konflik neurotik adalah taraf atau tinggi rendahnya. Orang normal mampu memakai bermacam-macam strategi pertahanan disesuaikan dengan masalahnya, sedangkan orang neurotik secara kompulsif memakai strategi pertahanan yang sama yang pada dasarnya tidak produktif.

Horney mengemukakan 10 kebutuhan neurotic

1)   Afeksi dan pengakuan(selalu berusaha menyenangkan orang lain)

2)   Pasangan yang mendominasi (terlalu dependen)

3)   Kekuasaan (kebutuhan yang mengontrol orang lain dan memandang rendah kelemahan seseorang)

4)   Eksploitasi (takut dieksploitasi namun tidak takut dieksploitasi)

5)   Pengakuan dan prestise (mencari status yang lebih tinggi)

6)   Penghormatan (mencari pujian, bahkan sebenarnya tidak pantas memperoleh pujian)

7)   Kesempurnaan (berusaha untuk tidak melakukan kesalahan dan tidak tampak cacat dihadapan orang lain)

 

8)   Ambisi dan pencapaian (ingin menjadi yang terbaik, akibat dari kegelisahan diri)

9)   Merasa berkecukupan (tidak membutuhkan orang lain)

10)Batas yang sempit (sudah senang dengan hanya memiliki sedikit saja, dan masih membagikannya ke orang lain)

 

    3.    Konflik Intrapesikis

  Horney tidak mengabaikan factor intrapesikis dalam perkembangan kepribadian.  Menurutnya, proses intrapesikis semula berasal dari pengalaman hubungan antar pribadi, yang sudah menjadi bagian dari sistem keyakinan, proses intrapesikis itu mengembangkan eksistensi dirinya terpisah dari konflik interpersonal. Empat gambaran diri dari Horney:

1)   Diri rendah (Despided Real Self), konsep yang salah tentang kemampuan diri, keberhargaan, kemandirian.

2)   Diri nyata (Real Self), pandangan subjektif  bagaimana diri yang sebenarnya mencakup potensi untuk berkembang, kebahagiaan, kekuatan.

3)   Diri ideal (Ideal Self), suatu usaha untuk menjadi sempurna dalam bentuk khayalan.

4)   Diri aktual (Actual Self), kenyataan objektif diri seseorang, fisik dan mental apa adanya tanpa di pengaruhi orang lain.

  Ketika orang membangun gambaran diri-ideal, gambaran diri-nyata dibuang jauh-jauh. Ini menimbulkan keterpisahan yang semakin jauh antara diri nyata dengan diri ideal, dan mengakibatkan pengidap neurotik membenci dan merusak diri aktualnya, karena gambaran diri aktual itu tidak bisa di sejajarkan dengan kebanggaan gambaran diri-ideal.

 

 

                                                                                        

 

 

    4.        Diri Ideal (Ideal Self)

    Orang sangat menginginkan memperoleh perasaan identitas yang mantap. Itu dilakukan dengan menciptakan gambaran diri ideal, satu pandangan yang sangat positif mengenai diri yang hanya muncul dalam fikiran/khayalan. Ketika gambaran diri ideal menjadi semakin kuat, pengidap neurotic mulai percaya bahwagambaran diri ideal itu nyata. Mereka kehilangan sentuhan dengan diri nyata mereka sendiri dan memakai diri ideal sebagai standar evaluasi diri.  Tiga aspek diri ideal neurotik:

 

a)   Pencarian keagungan neurotik (Neurotic search for glory)

  Gambaran orang yang menganggap diri ideal itu nyata, mereka memasukkannya secara komprehensif ke dalam semua aspek hidupnya, menjadikannya sebagai acuan tujuan, konsep diri, dan hubungannya dengan orang lain. Orang yang semacam itu membutuhkan

1)   Kebutuhan kesempurnaan: dorongan untuk menggabungkan keseluruhan kepribadianke dalam diri ideal. Neurotic tidak puas dengan sedikit perubahan, tidak menerima yang belum sempurna.

2)   Ambisi neurotic: pencapaian keagungan diri melalui dorongan menjadi superior yang kompulsif. Misalnya, ketika masih di sekolah, ambisi menjadi siswa terbaik.

3)   Dorongan untuk balas dendam: keinginan balas dendam yang di sembunyikan sebagai dorongan berprestasi – sukses, tetapi tujuan utamanya adalah membuat orang lain malu, atau mengalahkan mereka dengan kelebihan mereka.

 

 

b)   Penuntut yang neurotik

  Pencarian keagungan dengan cara membangun dunia fantasi – dunia yang tidak selaras dengan dunia nyata. Tuntutan neurotik ini ada pada orang normal, tetapi kalau keinginan itu tidak di penuhi, orang normal akan mengalami frustasi dalam batas yang bisa dimengerti. Pada penderita neurotik, kalau tuntutan mereka tidak di penuhi, mereka menjadi marah, bingung, dan tidak memahami mengapa orang lain tidak memperhatikan tuntutannya.

 

c)    Kebanggaan neurotik

  Kebanggaan yang semu, bukan didasarkan kepada pandangan diri yang realistik, tetapi didasarkan pada gambaran palsu dari diri ideal. Orang neurotik memandang dirinya sebagai orang yang mulia, hebat, dan sempurna, sehingga apabila orang lain tidak memperlakukannya dengan pertimbangan khusus, orang itu menjadi sedih.

 

    5.        Menghina Diri ( Despire Self)

  Orang neurotik yang mencari keagungan tidak pernah puas dengan dirinya sendiri, karena akhirnya mereka menyadari bahwa diri nyata tidak cocok dengan diri ideal yang mereka dambakan. Kemudian mereka mulai membanci dan memandang rendah dirinya sendiri. Enam cara orang mengekspresikan kebencian diri:

1)   Menuntut kebutuhan pada diri tanpa ukuran

2)   Menyalahkan diri tanpa ampun

3)   Menghina diri

4)   Frustasi diri

5)   Menyiksa diri

6)   Tingkah laku dan dorongan merusak diri

B. Mengatasi Konflik

    1.        Kecenderungan Neurotik (Neurotic Trends)

  Ada tiga macam gaya hubungan interpersonal yang merupakan klasifikasi dari sepuluh kebutuhan neurotik

a)   Bergerak menuju orang lain (moving toward people)

  Ini merupakan ketergantungan yang tidak normal (morbid dependency). Orang mendekati orang lain sebagai usaha untuk melawan perasaan tak berdaya. Mereka bersedia menempatkan diri di bawah orang lain, menempatkan orang lain lebih cerdas dan lebih menarik, dan menilai diri sendiri sesuai dengan fikiran orang mengenai dirinya.

 

 

b)   Bergerak melawan orang lain (moving against people)

  Orang yang agresif memandang orang lain sebagai musuh, dan memakai strategi melawan orang lain untuk meredakan kecemasannya. Lima dari sepuluh kebutuhan neurotik, termasuk klasifikasi kecenderungan menyerang. Orang ini mungkin tampil sebagai pekerja keras dan bersemangat, tetepi tidak merasa senang dengan pekerjaannya.

c)    Bergerak menjauhi orang lain ( moving away from people)

  Penderita neurotik mengalami keterdekatan orang lain sebagai pengalaman yang sangat menyakitkan. Akibatnya mereka menjadi kompulsif menjauhi orang lain, memperoleh otonomi dan keterpisahan. Sering tampak menyendiri dan sukar didekati.

C.  Aplikasi

    1.        Psikologi wanita

 

 Horney berangsur-angsur menyadari bahwa pandangan psikoanalitik tradisional mengnai wanita tidak seimbang dia mengembangkan sendiri teori psikologi wanita

a.    Perbedaan pria-wanita

  Bukan sekedar perbedaan anatomi, tetapi lebih sebagai perbedaan harapan sosial dan kultural. Pria yang menundukkan dan mengatur wanita, dan wanita yang menghina atau mencemburui pria,mereka melakukan itu karena kompetisi yang neurotik yang merajalela diberbagai masyarakat. Menurutnya, kecemasan dasarlah yang menjadi akar keinginan laki-laki menaklukkan wanita dan wanita menghina laki-laki.

b.    Odipus kompleks

  Odipus bukanlah satu konflik seksual yang agresif yang terjadi antara orang tua dan anaknya, melainkan kecemasan yang timbul dari gangguan-gangguan dasar. Odipus hanya ditemukan pada beberapa orang dan itu merupakan ekspresi neurotik kebutuhan cinta

c.    Cemburu penis

  Banyak perempuan yang memiliki masculine protest : keyakinan patologik bahwa laki-laki superior dari perempuan, yang kemudian menjadi keinginan neurotik untuk menjadi laki-laki. Keinginan itu bukan karena cemburu-penis, tetapi lebih sebagai kecemburuan terhadap penilaian dan hak berlebih yang diberikan budaya pada laki-laki.

 

    2.        Psikoterapi

Membantu klien secara bertahap berkembang kearah realisasi diri, berhenti dari berfantasi diri-ideal, melepaskan pencarian kemasyuran neurotik, dan mengubah benci-diri menjadi menerima diri-nyata. Celakanya, banya klien yang

meyakini kebenaran dari pemecahan neurotik mereka, sehingga mereka enggan berhenti dari kecenderungan neurotiknya.Horney juga memakai mimpi dan asosiasi bebas untuk memahami kliennya.

 

BAB III

PENUTUP

 

A.   Kesimpulan

 

  Pentingnya masa-masa awal kehidupan dalam membentuk kepribadian di masa dewasa. Horney merasa bahwa pada masa anak-anak bukan faktor biologis, namun faktor sosialah yang mempengaruhi perkembangan kepribadian. Tidak ada tahapan universal dalam perkembangan maupun konflik masa kecil yang tak terelakkan. Namun yang menentukan adalah hubungan sosial antara anak dan orang tua

  Rasa aman dan bebas dari rasa takut adalah faktor utama dalam penentu kepribadian. Adanya rasa aman dan ketakutan akan menentukan tingkat normal tidaknya perkembangan kepribadian selanjutnya. Masa aman seorang anak sepenuhnya tergantung pada perlakukan yang di terimanya dari orang tua. Dia percaya bahwa anak-anak bisa bertahan terhadap hal-hal yang dapat menyebabkan trauma tanpa berakibat menyakitkan seperti di pukul, pengalama seksual sebelum waktunya, atau penghentian menyusuai secara tiba-tiba, selama mereka merasa diinginkan dan dicintai sehingga merasa aman.

  Namun orang tua bisa saja melakukan berbagai perlakuan yang bisa mengurangi rasa aman dan dengan demikian menimbulkan rasa permusuhan terhadap anak. Horney sangat menekankan rasa tidak berdaya pada bayi. Bahwa setiap bayi perlu merasa tidak berdaya, meskipun ketika perasaan ini muncul dapat mendorong berkembangnya perilaku neurotik. Ada tidaknya perasaan tak berdaya yang dia lami anak tergantung pada bagaimana orang tua memperlakukan mereka.

 

                                                                                            10

 

                            DAFTAR PUSTAKA

 

Alwisol. 2009. Psikologi Kepribadian. Malang: UMM Perss.

Friedman ,Howard S .and Schustack , Miriam W . 2006 .Kepribadian : Teori Klasik  dan Riset Moderen . Jakarta : Erlangga .

Hail ,Calvin S . and Linzey ,Gardner .1993 . Psikologi Kepribadian 1 : Teori – Teori Psikodinamik ( Klinis ) . Yogyakarta :Kanisius .

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

iv

Unknown

About Unknown

Author Description here.. Nulla sagittis convallis. Curabitur consequat. Quisque metus enim, venenatis fermentum, mollis in, porta et, nibh. Duis vulputate elit in elit. Mauris dictum libero id justo.

Subscribe to this Blog via Email :